Reza Ardhian, Relawan yang penuh cinta
Jika kita melakukan sesuatu dengan rasa cinta, maka segala kegiatan yang dilakukan akan bermakna. Begitulah yang dilakukan Reza Ardhian, atau yang disapa Reza. Mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Semester V ini merupakan Kandidat II Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat prodi yang aktif membantu anak-anak disabilitas netra dan anak-anak di Perpustakaan Pustakalana.
Mulanya, Reza bersama teman-temannya mendirikan Komunitas Niskala Literasi untuk membantu masyarakat penyandang disabilitas dalam mengakses sumber informasi. Setelah komunitas berjalan, Reza dan teman-temannya memfokuskan membantu anak-anak disabilitas netra menerima audio book, melalui gerakan Makna dalam Suara. Reza menyadari bahwa audio book bagi anak-anak disabilitas netra sangat dibutuhkan. Untuk itu, Reza dan teman-teman di Niskala Literasi mengajak relawan merekam suara dari beberapa bab buku. Kemudian, hasil rekaman diedit oleh relawan di bagian Sulih Suara. Suara menuntun anak-anak disabilitas netra untuk mempelajari dunia luas. Hal inilah yang menjadikan Reza tanpa lelah mendukung Relawan Makna dalam Suara menyelesaikan rekaman demi rekaman untuk menjadi audio book.
Tak cukup di situ, Reza pun menjadi relawan pustakawan di Pustakalana: Perpustakaan Anak dan Ruang Terbuka di sela-sela aktivitas perkuliahan. Reza membantu kegiatan pengolahan buku dan membacakan cerita dan mendongeng di kegiatan yang pernah diadakan Pustakalana di Arion Suites Hotel Bandung. Bagi Reza, membacakan cerita dan mendongeng merupakan kebanggaan karena dapat berbagi pengetahuan kepada anak-anak.
“Saya memang pengen storytelling kayak kegiatan yang bisa buat kita belajar percaya diri di depan audience Di depan audience dewasa kan biasanya langsung mengomentari kita. Tapi, klo anak-anak benar-benar kita harus menangkep atensi mereka. Kita harus dapat anak-anak memperhatikan, membuat suasananya lebih cair. Lebih menghibur. Saya suka storytelling”, ujar Reza (11/06/2022).
Reza dengan membacakan cerita dan mendongeng seperti menyelami dunia anak-anak. Buku dan cerita mampu mengubah anak-anak untuk memiliki kepribadian dan karakter yang baik. Tokoh cerita dan gambar warna warni merupakan pemikat bagi anak untuk terus membaca. Reza pun menyukai cerita anak. Baginya, cerita anak menyimpan pesan yang tidak menggurui.
Dari pengalaman sebagai relawan di Niskala Literasi dan Pustakalana, Reza mendapatkan bekal praktik sebagai pustakawan. Reza menggabungkan pengalaman berinteraksi, membacakan buku, dan mendongeng pada anak-anak, terutama anak-anak disabilitas netra. Pengalaman tidak ternilai harganya. Begitu pun pengalaman sebagai relawan bagi Reza merupakan tabungan untuk masa depan. Ketika Reza menjadi pustakawan, dia akan mencoba fokus membantu anak-anak penyandang disabiitas melalui literasi. “[..] Literasi pada anak sangat penting”, pungkas Reza (ENR).
Maulida Rachma Herliani, Kakak Asuh yang Selalu Berbagi
Manusia adalah makhluk pembelajar. Manusia akan termotivasi oleh sesuatu hal yang menyentuh perasaannya dan membangkitkan semangat untuk terus mencari ilmu dan pengetahuan. Hal inilah yang menggambarkan diri Maulida Rachma Herliani, yang termotivasi untuk terus membantu sesama.
Maulida bercerita bahwa semasa SMA, dia melakukan observasi dari mata pelajaran sosiologi ke Yayasan Yatim Piatu Rumah Harapan. Anak-anak di panti sangat antusias atas bantuannya selama di panti. Maulida merasa senang bahwa bantuannya sangat bermanfaat bagi orang lain. Dari sini, Maulida terpacu untuk aktif membantu orang lain dalam berbagai kegiatan dan sekaligus pengembangan keilmuan dirinya.
Mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Semester V ini merupakan Kandidat I Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat prodi. Maulida pun sebagai salah satu finalis Duta Baca Kabupaten Bogor 2021 yang aktif berkegiatan di Paguyuban Duta Baca Kabupaten Bogor. Melalui divisi Research & Development (R & D), Maulida membantu pengembangan perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kabupaten Bogor. Program Duta Baca membantu Maulida untuk ikut berkontribusi menyumbangkan pikiran dan tenaga sesuai keilmuan perpustakaan dan informasi, seperti kegiatan konsultasi, analisis kebutuhan, dan mendongeng bagi anak-anak di perpustakaan dan TBM.
Kedekatan Maulida dengan anak-anak sudah terjalin saat menjadi mahasiswa baru pada 2019. Maulida mengikuti Kelompok Jatinangor 21 (KJ 21) yang membantu secara moril dan materiil anak-anak asuh di Jatinangor berupa kunjungan ke sekolah dan bantuan akademik.
“KJ 21 juga kakak-kakaknya terbuka banget untuk adik-adik konsul pelajaran. Misalnya mereka kesulitan di matematika, mereka chat kami untuk bantu tugasnya. Biasanya itu sih KJ 21 melakukan kunjungan, kegiatan akademik, bikin santunan juga” ujar Maulida (13/06/2022).
Berbagi dengan anak-anak asuh, menjadi salah satu cara bersyukur atas karunia Tuhan. Maulida berbagi waktu dan tenaga secara sukarela dengan anak-anak asuh. Maulida merasa senang atas bantuannya yang bermanfaat bagi anak-anak asuh. Wajah anak-anak yang tersenyum dan gembira membuatnya bersemangat untuk terus membantu sesama. Maulida dengan pengalamannya berbagi dengan orang lain membuatnya kaya dalam semua hal. “Saya merasa ga tahu. Ketika kita stuck atau belum puas dalam satu hal, kita akan selalu berkembang dan menemukan hal baru”, ujarnya. Berbagi bukan hanya memberi, namun juga menerima. Maulida pun memantapkan diri untuk “always learn” (ENR)